Sportainment

papanmedia.com – Di Indonesia, olahraga nggak cuma soal kompetisi atau menjaga kebugaran tubuh saja. Ada tren baru yang disebut Sportainment — kombinasi antara olahraga, hiburan, dan interaksi sosial — yang makin digemari banyak orang, terutama generasi muda dan komunitas di kota besar. Aktivitas seperti padel, fun run, hingga event lari tematik bukan cuma soal “finish duluan”, tapi soal pengalaman, komunitas, foto-instagramable, dan bersenang-senang sambil sehat.


Mengapa sportainment menjadi tren yang cepat naik

Sportainment menjawab kebutuhan masyarakat urban yang ingin olahraga tapi juga ingin hiburan dan interaksi sosial. Banyak orang yang bosan kalau olahraga hanya sendirian, di gym, atau monoton. Dengan paket sportainment — misalnya ada musik, food trucks, tema dekorasi, atau suasana komunitas — olahraga jadi lebih menarik.

Salah satu indikator nyata adalah survei Populix yang menunjukkan bahwa saat ini ~94% masyarakat Indonesia rutin berolahraga setidaknya sekali seminggu. Pada waktu bersamaan, cabang olahraga yang berbasis komunitas, seperti lari dan padel, mengalami lonjakan popularitas.

Padel, khususnya, menarik karena relatif mudah diakses, sosial, tidak terlalu memerlukan stamina ekstrem seperti lari maraton, dan bisa cocok untuk berbagai usia. Belum lagi estetika dan gaya—lokasi lapangan yang bagus, suasana yang enak, sering dipasangi unsur hiburan—membuat orang nyaman ikut dan eksis di media sosial.


Bagaimana padel dan lari diposisikan dalam sportainment

Padel bukan olahraga baru, tapi bentuk sportainment-nya membuat padel lebih dari sekadar raket dan bola. Di kota-kota besar, lapangan padel sering berada di klub atau kompleks olahraga yang menyediakan fasilitas tambahan: lounge, minuman, restoran, dekorasi instagramable, dan acara komunitas. Pemainnya tidak sekedar ingin menang, tapi juga ingin bergaul, bertemu teman, dan menikmati suasana.

Lari pun tidak hanya tentang berlari. Event-lari tematik, fun run, lari keluarga, atau lari bersama komunitas menjadi bagian dari gaya hidup. Contohnya, event-lari di Surabaya yang jadwalnya terus banyak sepanjang bulan September-Oktober 2025. Orang mulai memilih event lari yang bukan hanya tantangan jarak, tetapi suasananya (tematik, musik, dekorasi, komunitas).

Penyelenggara event juga makin kreatif: menggabungkan unsur musik, hiburan, makanan, bahkan produk lokal sebagai “race village”, photo booth, sampai merchandise. Dengan begitu, sportainment tidak hanya menarik peserta, tapi juga penonton dan sponsor.


Peran pemerintah dan infrastruktur dalam mendukung sportainment

Pemerintah dan instansi terkait mulai menyadari bahwa olahraga tidak lagi hanya dimaksudkan untuk prestasi atlet internasional, tapi juga sebagai sarana kesehatan masyarakat dan perekat sosial. Kementerian Pemuda dan Olahraga lewat perayaan Haornas 2025 misalnya menekankan tema “Mempersatukan Indonesia Melalui Olahraga”.

Di tingkat daerah, pemerintah provinsi/kabupaten/kota perlu menyediakan fasilitas yang memadai: lapangan padel, trek lari, taman kota yang aman, infrastruktur pendukung seperti pencahayaan, toilet, serta akses transportasi. Selain itu regulasi untuk event, izin, keamanan, dan kebersihan juga penting agar peserta merasa nyaman.

Infrastruktur juga mencakup pelatihan pelatih dan pengelola komunitas olahraga agar event-lari atau lapangan padel berjalan lancar, inklusif, dan aman bagi semua usia.


Tantangan yang harus dihadapi supaya sportainment berkelanjutan

Biaya menjadi salah satu tantangan. Lapangan padel, misalnya, butuh biaya pemeliharaan dan investasi awal yang tinggi. Tidak semua komunitas atau daerah mampu menyediakan fasilitas tersebut.

Kemudian, kesenjangan antar kota: di jakarta atau kota besar fasilitas dan event sportainment cenderung lebih banyak dan lebih mudah diakses ketimbang di kota kecil. Ini bisa memperlebar jurang akses antara masyarakat urban dan non-urban.

Selain itu, aspek regulasi dan keselamatan: event-lari besar atau event komunitas jika tidak diatur dengan baik bisa menimbulkan masalah mulai dari keamanan peserta, kemacetan, polusi, kebersihan, sampai penyediaan makanan/minuman yang sehat. Keberlanjutan dan dampak lingkungan juga harus diperhatikan.


Penutup & rekomendasi

Sportainment Indonesia punya potensi besar untuk menjadi bagian dari budaya hidup sehat dan kreatif, bukan hanya olahraga semata. Perpaduan olahraga, hiburan, dan komunitas membuat olahraga lebih menyenangkan dan menarik untuk semua umur.

Untuk membuat sportainment makin berkembang dengan baik, beberapa langkah bisa dipertimbangkan:

  • Pemerintah & swasta harus bekerjasama dalam membangun fasilitas olahraga yang mudah dijangkau dan menarik.

  • Komunitas & penyelenggara event olahraga harus memperhatikan inklusivitas: usia, latar belakang, tingkat kebugaran, dan akses bagi difabel agar semua bisa ikut.

  • Sponsor & media perlu memahami bahwa sportainment bukan sekadar event satu kali, tapi kreasi pengalaman yang berulang, jadi kualitas pengalaman (venue, keamanan, suasana) harus tetap dijaga.

  • Pengawasan regulasi dan aspek keselamatan serta lingkungan wajib diperkuat agar event serta fasilitas yang dibangun tidak membahayakan warga atau alam.


Referensi

  • Wikipedia Indonesia: National Sports Week (Pekan Olahraga Nasional) sebagai latar belakang olahraga nasional dan sejarah penyelenggaraan event olahraga besar. Wikipedia

  • Wikipedia Inggris/Indonesia: Indonesia at the 2025 World Athletics Championships untuk konteks keikutsertaan Indonesia dalam event atletik internasional. Wikipedia