Potret Kamar Kos Terduga Pelaku Mutilasi Pacet yang Dilokasi TKP
papanmedia.com – Foto-foto eksklusif dari detikJatim menunjukkan kondisi kamar kos terduga pelaku kasus mutilasi di Pacet, Mojokerto. Terletak di Jalan Lidah Wetan, kawasan Lakarsantri, Surabaya—kamar kos yang terdiri dari dua lantai dan dipasang garis polisi ini menjadi pusat penangkapan sang terduga pelaku, yang tinggal sejak April 2025.

Detail Tempat Kejadian Perkara dan Penangkapan
1. Lokasi Strategis dan Kondisi Kamar Kos
Menurut laporan, rumah kos ini berada sekitar 10 meter dari Jalan Raya, masuk melalui gang sempit sekitar 1 meter. Kamar milik terduga pelaku berada di posisi nomor 3, uniknya memiliki dua tingkat, berbeda dari lima kamar lainnya yang terdiri dari satu lantai—menarik perhatian sejak awal.
2. Prosedur Penangkapan oleh Polisi
Penangkapan dilakukan dini hari oleh tim dari Polres Mojokerto, dengan dukungan sejumlah mobil dan inafis yang melakukan olah TKP. Ketua RT setempat, Heru, menyatakan bahwa proses penangkapan berjalan tegas tapi tenang. Polisi juga membawa barang bukti, termasuk kantong plastik berisi potongan tubuh—yang kemudian dikonfirmasi sebagai bagian korban mutilasi.
3. Identitas Pelaku dan Hubungan dengan Korban
Diketahui pelaku berinisial A alias Alvi (25), warga Made, Lamongan, bekerja sebagai ojek online, dan menyewa kamar tersebut bersama istri siri sejak April. Ia terlihat tenang saat ditangkap, yang memperkuat kesan terencana dalam kejadian keji ini.
Analisis & Dampak Kejadian
1. Suasana Misterius di Kamar Dua Lantai
Struktur kamar yang berbeda dari kamar-kamar lain menunjukkan adanya usaha privasi tinggi dari pelaku. Penampilan kos yang tampak biasa justru menyimpan potensi tindakan kriminal—mengundang pertanyaan soal pengawasan di lingkungan kos lokal.
2. Dampak Sosial terhadap Komunitas Sekitar
Kejadian ini mengejutkan warga dan menimbulkan keresahan di lingkungan kos—apalagi ditemukan bersamaan dengan mutilasi korban bernama TAS (25), alumni universitas Madura dari Lamongan. Identitas korban membuat komunitas semakin kelam rasa kepercayaannya terhadap keamanan lingkungan.
3. Langkah Penegak Hukum dan Kepentingan Publik
Pengamanan lokasi, olah TKP, dan penyelidikan yang cepat menunjukkan profesionalitas aparat. Namun, masyarakat tetap berharap agar proses hukum berjalan transparan dan adil—mengesampingkan sensasi agar keadilan bisa ditegakkan tanpa spekulasi publik.
Penutup – Foto Itu Bicara, Harapannya adalah Keadilan
Foto-foto kamar kos ini bukan sekadar dokumentasi kriminal, melainkan potret luka sebuah tragedi kemanusiaan. Semoga proses penyidikan dan pengadilan bisa membuktikan kebenaran, dan menjadi pelajaran penting soal pentingnya pengawasan serta solidaritas dalam menjaga keamanan komunitas. Semoga korban mendapat keadilan yang layak.