stimulus ekonomi

papanmedia.com – Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai Rp 16,23 triliun (sekitar USD 989 juta) dengan sasaran menguatkan ekonomi kuartal ke-4 2025 dan menahan laju pelemahan. Stimulus ini mencakup pemberian bantuan pangan, program cash for work, keringanan pajak untuk sektor pariwisata, internship berbayar, hingga diskon premi asuransi bagi pengemudi ojek online dan truk. Artikel ini bakal kupedah prioritas, target sebarannya, dan tantangan yang mesti dihadapi agar stimulus ini efektif dan tepat sasaran.


Prioritas Utama dari Paket Stimulus Ekonomi

Salah satu prioritas paling besar adalah bantuan pangan bagi rumah tangga miskin. Pemerintah menetapkan bahwa 18,3 juta rumah tangga akan menerima 10 kg beras sebagai bagian dari stimulus. Program ini diharapkan meredam lonjakan inflasi bahan pokok serta membantu menjaga stabilitas sosial, terutama di daerah yang paling terdampak kenaikan harga. (reuters.com)

Selain itu, program “cash for work” menjadi bagian penting — yakni proyek infrastruktur skala mikro hingga menengah yang menyerap tenaga kerja lebih dari 600.000 orang. Ini bukan cuma soal pekerjaan sementara, tapi juga upaya membangkitkan aktivitas ekonomi lokal, memperbaiki fasilitas publik, dan mempercepat pembangunan daerah yang mungkin tertinggal.

Prioritas berikutnya adalah insentif terhadap sektor pariwisata dan pekerja informalnya. Stimulus ini menyediakan penghapusan pajak penghasilan pribadi untuk pekerja di sektor pariwisata, ditambah perpanjangan tarif pajak usaha kecil (0,5%) serta diskon premi asuransi kecelakaan kerja untuk pengemudi ojek online dan sopir truk. Tujuannya: memperkuat daya beli dan menjaga kelangsungan usaha kecil yang rentan terhadap fluktuasi ekonomi.


Target Sasaran yang Diincar

Target langsungnya adalah rumah tangga miskin dan pekerja informal. Bantuan pangan dan cash for work diarahkan ke masyarakat yang paling merasakan tekanan ekonomi—baik dari sisi kebutuhan pokok, biaya hidup meningkat, maupun kehilangan pendapatan. Pemerintah berharap melalui stimulus ini bisa menjaga konsumerisme tetap berjalan dan mencegah kemiskinan memburuk.

Kelompok lain yang menjadi target adalah lulusan baru. Ada program internship berbayar untuk sekitar 20.000 lulusan universitas. Ini penting karena banyak lulusan menghadapi tantangan perlahan memasuki dunia kerja, terutama di masa resesi atau perlambatan ekonomi. Program ini bisa menjadi jembatan sambil mencari pekerjaan tetap.

Tak kalah penting adalah wilayah-daerah terpencil dan ekonomi lokal yang selama ini kurang tersentuh oleh program stimulus. Infrastruktur mikro dalam cash for work bisa memperkuat akses transportasi, jalan, drainase, dan fasilitas publik lokal lainnya. Keberhasilan disini berpotensi memicu efek berganda: pekerjaan lokal, mobilitas meningkat, distribusi barang & jasa lebih lancar.


Dampak Positif yang Diharapkan

stimulus ekonomi ini diharapkan bisa menahan laju inflasi pangan dan mencegah lonjakan harga pokok, terutama di kota-kota besar dan wilayah rawan. Bantuan beras, misalnya, bisa sedikit meredam tekanan permintaan tinggi terhadap beras ketika harga pangan naik.

Penyediaan pekerjaan melalui cash for work dan internship bisa mengurangi pengangguran jangka pendek, terutama di kalangan usia muda dan sektor informal. Efek ini tidak cuma finansial, tapi juga psikologis: orang merasa diperhatikan, ada upaya nyata dari pemerintah untuk memperbaiki situasi ekonomi.

Stimulus terhadap sektor pariwisata dan usaha kecil akan memperkuat sektor yang mengalami paling parah dampak pandemi dan fluktuasi ekonomi global. Jika kebijakan pajak dan asuransi berhasil diimplementasikan, bisa membantu usaha kecil bertahan, mempertahankan tenaga kerja, dan memberikan kontribusi terhadap devise negara melalui pariwisata.


Tantangan Terbesar dalam Implementasi

Distribusi yang tepat sasaran adalah tantangan utama. Banyak program stimulus sebelumnya terkendala data yang tidak mutakhir, integritas data penerima, dan potensi duplikasi penerima bantuan. Jika tidak hati-hati, bantuan bisa sampai ke pihak yang kurang membutuhkan atau bahkan ada yang tidak kebagian.

Transparansi dan pengawasan menjadi keharusan. Pemerintah harus terbuka mengenai penggunaan dana stimulus, mekanisme seleksi penerima, serta laporan publik rutin. Tanpa pengawasan masyarakat dan lembaga independen, ada risiko kebocoran, korupsi, atau penyaluran yang tersendat.

Tantangan ekonomi makro juga tak bisa diabaikan. Walaupun stimulus bisa membantu sementara, tetapi tekanan eksternal seperti fluktuasi harga global (BBM, pangan, energi), nilai tukar, serta kondisi ekspor-impor tetap bisa melemahkan. Stimulus harus dikombinasikan dengan kebijakan stabilisasi lain — misalnya menjaga cadangan pangan, diversifikasi sumber impor, dan kebijakan moneter yang mendukung.


Penutup

Stimulus ekonomi RI Rp 16,23 triliun ini adalah langkah strategis dalam masa sulit. Bila dijalankan dengan cermat—termasuk distribusi yang adil, transparan, dan melibatkan masyarakat—potensinya besar untuk menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan daya beli. Tapi bukan sekadar pemberian uang atau barang: yang paling penting adalah memastikan efeknya terasa di lapangan, khususnya oleh mereka yang paling terdampak. Kita semua perlu ikut memantau agar janji jadi nyata.


Referensi:

  • Reuters: “Indonesia unveils economic stimulus package worth almost $1 bln” (reuters.com)

  • Wikipedia: “2025 in Indonesia” (en.wikipedia.org)